Loading

I made this widget at MyFlashFetish.com.

English French German Spain Italian Dutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

     

Minggu, 22 April 2012

Tertinggi Kasus HIV/AIDS Di Kota Cilegon

Tertinggi Kasus HIV/AIDS Di Kota Cilegon


CILEGON, Seputarbanten.com – Pulomerak merupakan daerah tertinggi temuan kasus HIV/AIDS, dari delapan kecamatan yang ada di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Jumat, menyebutkan sejak 2005 sampai semester pertama  2011 sudah ada 49 warga Kecamatan Pulomerak yang teridentifikasi positif HIV/AIDS, dan dua orang meninggal dunia.
Kasus HIV/AIDS cukup banyak juga ditemukan di Kecamatan Jombang 37 orang, Purwakarta 29 kasus, Cilegon 20 kasus, Citangkil 19 kasus dan Cibeber 15 kasus.
Kepala Puskesmas Pulomerak Sefi Seful Kholiq menjelaskan, selama 2011 ditemukan empat warga setempat yang terindentifikasi terjangkit virus HIV/AIDS.
“Total temuan kasus HIV/AIDS selama periode 2005-2010 sebanyak 45 dan selama 2011 ditemukan kasus baru empat orang, jadi totalnya memang 49 orang,” katanya.
Pihaknya mengaku, belum melakukan penelitian, atas tingginya temuan kasus HIV/AIDS di Pulomerak, serta sistem penyebarannya.
Ia menjelaskan,  sebagian besar media penularan virus HIV di Merak, adalah dikarenakan pergaulan bebas dan sebagai kecil karena penggunaan jarum suntik.
Menurut dia, dari 49 orang warga yang terjangkit HIV/AIDS di Pulomerak, dua di antaranya masih anak-anak dan mereka sudah tertular sejak dalam kandungan.
“Ayah anak itu sering melakukan seks bebas sehingga terjangkit HIV/AIDS, kemudian virus itu ditularkan pada istrinya sehingga janin dalam kandungan istrinya pun terjangkit penyakit itu,” katanya.
Kepala Klinik Inveksi Menular Seks (IMS) Puskesmas Merak Sugeng Rianto mengatakan, sejak awal 2011 pihaknya sudah mengaktifkan klinik tersebut untuk memudahkan identifikasi orang dengan HIV/AIDS.
Klinik tersebut untuk melayani warga Merak yang menderita penyakit kelamin seperti spilis, dan  kalau  positif HIV dirujuk ke klinik khusus di RSUD Cilegon,? ujarnya.
Selain klinik IMS, katanya, Puskesmas Merak juga memiliki tim penjangkau yang bertugas menjemput orang yang diduga mengidap HIV/AIDS. Tim penjangkau itu sekaligus bertugas menyosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan HIV/AIDS kepada warga Merak.
“Masih banyak warga yang belum mengetahui secara pasti apa itu HIV/AIDS, dan bagaimana mengantisipasinya,” katanya menambahkan. (Antarabanten/SB)..


Post by (abenk)
info by seputarbanten.com

0 komentar:

Posting Komentar