Sistem komunikasi kelompok
Tidak setiap himpunan orang disebut kelompok. Orang-orang yang berkumpul di terminal bus, yang antri di depan loket bioskop, yang berbelanja di pasar, semuanya disebut agregat --- bukan kelompok;
Supaya agregat menjadi kelompok, diperlukan kesadaran anggota akan ikatan yang sama mempersatukan mereka;
Kelompok memiliki tujuan dan organisasi (tidak selalu formal) dan melibatkan interaksi antar anggota.
Ciri kelompok dalam perspektif psikologi
Anggota kelompok terikat dengan kelompoknya, ada sense of belonging yang tidak dimiliki orang bukan anggota;
Nasib anggota kelompok saling bergantung, sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain (Baron dan Bryne, 1979)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Keefektifan kelompok adalah: anggota-anggota kelompok bekerjasama untuk mencapai dua (2) tujuan: melaksanakan tugas kelompok dan memelihara model anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok disebut prestasi (performance); tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfaction). (Barnard, 1938: 55)
Faktor Situasional: Karakteristik kelompok
Ukuran kelompok
Jaringan kelompok
Kohesi kelompok
Kepemimpinan
Faktor Personal: Karakteristik anggota kelompok
Kebutuhan interpersonal
Cragan & Wright menyebutkan dua dimensi interpersonal yang mempengaruhi keefektifan kelompok, yaitu kebutuhan interpersonal dan proses interpersonal, di samping perbedaan individu, proses interpersonal juga dipengaruhi oleh keterbukaan, percaya dan empati.
Seseorang memasuki kelompok karena didorong oleh Tiga (3) kebutuhan interpersonal, yaitu:
v Inclusion (Ingin masuk, menjadi bagian dari kelompok);
v Control (Ingin mengendalikan orang lain dalam suatu tatanan hirarki);
v Affection (Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok lain).
Klasifikasi kelompok dikotomi
Kelompok primer – kelompok sekunder
Ingroup – outgroup
Rujukan – keanggotaan
Deskriptif – Preskriptif
Perbedaan Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer
- Lebih akrab
- Lebih personal
- Lebih menyentuh hati dan tidak tergantikan
- Contoh: keluarga, teman sepermainan, tetangga dekat
Kelompok sekunder
- Tidak akrab
- Tidak personal
- Tidak menyentuh hati
- Contoh: Ormas, fakultas, serikat buruh, dsb.
Karakteristik komunikasi
pada kelompok primer dan kelompok sekunder
pada kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer
- Kualitas komunikasi bersifat dangkal dan meluas
- Lebih personal
- Lebih kepada aspek hubungan dibanding isi
- Ekspresif dan informal
Kelompok sekunder
- Komunikasi bersifat dangkal dan terbatas
- Lebih impersonal
- Lebih kepada aspek isi dibanding hubungan
- Instrumental dan resmi
Ingroup dan Outgroup
In Group
Kelompok kita, orang dalam kita
In group dapat bersifat primer (keluarga) dan sekunder (Fakultas)
Perasaan diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan, dan kerjasama, menimbulkan semangat ‘kekitaan’
Out Group
Kelompok mereka, orang luar kita.
Tidak terikat
Tanpa ikatan emosioal yang kuat, bertemu hanya seperlunya berdasarkan kepentingan saat itu saja
Semoga Bermanfaat. .!!
data lengkap :
Clik to download file (Power Point)
Post by (abenk)