Gunung Krakatau Kembali Aktif: Status Waspada, Letusan Mencapai 300 Meter
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lava pijar/dokumen
"Waspada Anak Krakatau mulai terjadi sejak pukul 11.30 WIB," kata Kepala BVBMG Surono, yang dikutip dari VIVAnews.com, Minggu malam, 2 September 2012.
Surono mengungkapkan bahwa hingga saat ini gempa-gempa dan letusan masih terekam di Pos Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Terekam getaran tremor letusan secara terus- menerus dengan amplitudo rata-rata 34 mm. Terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara terus menerus sampai sekarang yang disebut sebagai letusan strombolian.
"Pada pukul 18.30 WIB terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara menerus sampai sekarang," jelas Surono.
Surono menegaskan bahwa letusan Anak Krakatau tidak akan menyebabkan tsunami. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat di pantai Banten dan Lampung agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. "Agar tidak mendekati dalam radius 1 km dari titik letusan," tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di wilayah dekat dengan Gunung Anak Krakatau, seperti di Kota Cilegon, tidak tampak tanda-tanda masyarakat mengetahui perubahan status gunung merapi yang pernah meletus pada tahun 1883 tersebut. (*)
Penulis: Oji Faoji
Sumber: VIVAnews.com
Surono mengungkapkan bahwa hingga saat ini gempa-gempa dan letusan masih terekam di Pos Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Terekam getaran tremor letusan secara terus- menerus dengan amplitudo rata-rata 34 mm. Terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara terus menerus sampai sekarang yang disebut sebagai letusan strombolian.
"Pada pukul 18.30 WIB terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara menerus sampai sekarang," jelas Surono.
Surono menegaskan bahwa letusan Anak Krakatau tidak akan menyebabkan tsunami. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat di pantai Banten dan Lampung agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. "Agar tidak mendekati dalam radius 1 km dari titik letusan," tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di wilayah dekat dengan Gunung Anak Krakatau, seperti di Kota Cilegon, tidak tampak tanda-tanda masyarakat mengetahui perubahan status gunung merapi yang pernah meletus pada tahun 1883 tersebut. (*)
Penulis: Oji Faoji
Sumber: VIVAnews.com
Sumber : BCO
Post by (abenk)
0 komentar:
Posting Komentar