Loading

I made this widget at MyFlashFetish.com.

English French German Spain Italian Dutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

     

Rabu, 12 September 2012

Demo Krakatau Posco Berakhir Ricuh

Demo Krakatau Posco Berakhir Ricuh.




CILEGON-Aksi unjuk rasa So­lidaritas Masyarakat Ku­bang­sari (Simak) di gerbang masuk kantor PT Krakatau Posco ber­akhir ricuh, Senin (10/9). Se­jum­lah polisi mengalami luka-luka akibat ditabrak mobil pikap para pendemo.
Hal ini dibalas dengan pukulan dari para petugas kepolisian terhadap para pendemo sehingga baku hantam antara pendemo dan polisi tidak terhindarkan.
Kejadian ini bermula ketika ratusan pen­demo mendatangi kantor PT Krakatau Posco di Jalan Afrika 2, kawasan PT Krakatau Industrian Estate Cilegon (KIEC), Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Mereka menagih janji perusahaan yang akan merekrut 30 persen pelamar asal Kecamatan Ciwandan sebagai karyawan tetap dan 70 persen lainnya karyawan paruh waktu atau outsourching.
Para pendemo berdatangan sambil mem­bawa bendera putih bertuliskan Simak, juga spanduk dengan berbagai tulisan. Sebuah mobil pikap dengan nomor polisi A 8238 W terlihat di tengah-tengah pengunjuk rasa. Mobil itu dilengkapi sebuah alat pengeras, beberapa orator pun terlihat di atas mobil.
Mereka mendapat pengawalan ketat dari puluhan polisi Polres Cilegon, Dalmas, dan anggota Polsek Kecamatan Ciwandan. Barikade polisi dibuat dua lapis, lapisan pertama berada di luar gerbang, sementara lainnya di dalam wilayah gedung PT Krakatau Posco. Gerbang pun kemudian dikunci agar tidak mudah diterobos para pendemo.
Saat berorasi, Dewan Penasihat Simak Ibrohim Aswadi mengatakan, jika PT Krakatau Posco pernah melakukan perjanjian pada 28 November 2011. Isinya, perusahaan patungan PT Pohang Iron and Steel Company asal Korea Selatan dengan PT Krakatau Steel (KS) itu berjanji merekrut sebagian besar tenaga kerja asal Ciwandan. “Mereka berjanji jika 30 persen di antaranya akan diangkat sebagai karyawan tetap dan sisanya outsourc­hing. Tetapi buktinya, dari 94 tenaga kerja yang melamar tahun lalu, hanya satu saja yang direkrut menjadi karyawan. Bahkan kemarin dari ratusan pelamar hanya empat yang diterima, itu pun masih disortir,” katanya. “PT Krakatau Posco sudah mengkhianati kami. Jika orang-orang Ciwandan tetap di­bohongi seperti ini, lebih baik pergi saja dari tanah kami,” tambah Ibrohim.
Namun di sela-sela orasi, gesekan emosi antara polisi dan pendemo terjadi. Ini bermula ketika polisi menyita ban bekas yang hendak dibakar pendemo. Tarik menarik ban terjadi, disusul dengan aksi dorong pendemo dengan polisi.
Tidak membutuhkan waktu lama, suasana semakin memanas. Kisruh pun memuncak ke­tika sejumlah pendemo mendorong ken­daraan yang dinaiki para orator hingga me­nabrak barikade polisi. Sejumlah polisi ter­himpit mobil dengan pintu gerbang, bahkan kaki Kapolsek Ciwandan Kompol Rishian Kris­na sempat terhimpit bersama para petugas lain.
Melihat kondisi ini polisi lainnya langsung membuka gerbang masuk untuk menyelamat­kan para petugas yang terhimpit. Ini membuat mobil pikap serta para pendemo lainnya menembus barikade luar dan juga pintu gerbang perusahaan itu.
Namun itu tidak bertahan lama. Guna membubarkan massa, polisi langsung  memukul dan menendang para pendemo. Sejumlah pendemo mengalami luka-luka, salah satunya Jeliman yang mengalami retak tulang hidung, serta Subaedi yang pingsan lantaran mendapat pukulan dan diinjak-injak sejumlah petugas kepolisian.
Upaya tersebut berhasil membubarkan massa, namun kisruh lain terjadi. Briptu A Wahab, seorang petugas dari Polsek Ciwandan menderita luka di mulut setelah dihantam sejumlah pendemo. Ini terjadi ketika dirinya bersama petugas lain hendak mengamankan salah satu pendemo yang diduga sebagai provokator. “Kami cuma hendak mengaman­kan orang saja, ini agar demo bisa berjalan dengan damai. Tapi mereka tidak terima, akhirnya petugas ada yang kena hantam,” kata Kasat Objek Vital (Obvit) Agus Fajutawan kepada Radar Banten.
Melihat kondisi ini, Ibrohim Aswadi men­coba menenangkan massa, hal serupa juga dilakukan Kapolsek Ciwandan Kompol Rishian Krisna. Setelah massa terlihat tenang, akhirnya sepuluh orang perwakilan Simak melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat PT Krakatau Posco. Ikut dalam per­temuan itu, anggota DPRD Cilegon da­erah pemilihan Ciwandan Bustomi dan Syihabudin Sidik, Camat Ciwandan Ujang Iing, serta Danramil Ciwandan Kapten Inf Gatot Wijayanto.
Hasilnya, PT Krakatau Posco berjanji akan melakukan perekrutan khusus untuk warga Ciwandan. Pada perekrutan tersebut, pihak perusahaan akan memberikan kelonggaran agar para pelamar bisa masuk sebagai karyawan dengan mudah. “Kami juga berjanji akan melakukan beberapa kegiatan kemanusiaan, seperti pengobatan gratis bagi warga Ciwandan,” ujar Corporate Secretary PT Krakatau Posco, Pria Utama.
Usai audiensi, para perwakilan Simak serta anggota Dewan memberikan penjelasan terkait hasil audiensi. Para pendemo pun akhirnya bubar dengan tenang, sekira pukul 14.00 WIB.

Saling Lapor
Simak mengancam akan melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan anggota Polres Cilegon kepada Propam Polres Cilegon, saat melakukan pengamanan pada aksi unjuk rasa. Ini menyikapi adanya dua anggota Simak yang mengalami luka parah, yakni Jeliman dan Subaedi. “Mestinya polisi tidak melakukan kekerasan,” ujar Ibrohim.
Kedua orang tersebut, lanjutnya, sempat dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon untuk mendapatkan pera­watan sekaligus visum. Hasil dari visum dike­tahui Jeliman menderita retak pada bagian tulang hidung. “Kami menuntut agar kasus pe­mu­kulan diselesaikan seadil-adilnya,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Cilegon AKBP Umar Surya Fana ketika dikonfirmasi me­ngaku akan membuat laporan tentang tindak penganiayaan terhadap sejumlah polisi yang sedang melakukan pengamanan. “Ada tindak penganiayaan terhadap petugas polisi, ini akan saya masukkan ke dalam laporan kejadian hari ini (Senin, 10/9),” katanya.
Kapolres mengaku mempersilakan Simak untuk melakukan laporan kepada propam. Namun ia mengingatkan jika kericuhan dipicu oleh aksi yang dilakukan pada pendemo. “Kami mengamankan ban agar tidak dibakar, itu sudah prosedural. Namun tiba-tiba anggota kami ditabrak mobil pikap hingga terhimpit. Tidak hanya itu, beberapa anggota juga mengalami luka sobek. Bahkan Kasatintel (AKP Yosa Hadi) lebam di bagian pipi kiri,” katanya. (quy/alt/ags)..


Cuplikan by Ctv :
Atau cuplikan dari SCTV liputan petang (Clik disini)






Lokasi : Ciwandan - Kubangsari. Cilegon

Sumber : Radar Banten


Post by (abenk)

0 komentar:

Posting Komentar