Polres Cilegon Tak Izinkan Persija Vs PSPS Bertanding di Stadion KS, Alasannya Rawan Kerusuhan
Kapolres Cilegon AKBP Umar Surya Fana, membenarkan informasi bahwa jika pertandingan itu digelar akan memicu terjadinya kerawanan sosial. “Kami tidak memberikan izin pertandingan sepakbola divisi utama PSSI antara Persija melawan PSPS Pekanbaru,” kata Kapolres, kepada Berita Cilegon Online (BCO), Jumat (1/6/12) malam tadi.
Menurut kapolres, pihaknya mendapat informasi bahwa Viking, suporter Persib Bandung akan melakukan sweeping terhadap suporter Persija yang terkenal dengan sebutan The Jack. Diketahui bahwa antara Viking dan The Jack sering kali terjadi tawuran. “Kami dapat informasi bahwa Viking, suporter Persib Bandung, akan melakukan sweeping terhadap suporter Persija, The Jack,” ujar Umar.
Rencana sweeping tersebut diduga sebagai aksi balasan atas insiden tewasnya tiga suporter sepak bola saat Persija menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno, beberapa hari yang lalu.
Pengelola stadion Krakatau Steel (KS) Cilegon Agus Effendi ketika dihubungi juga membenarkan pelarangan tersebut. “Benar, kami tidak boleh menyelenggarakan pertandingan lanjutan kompetisi divisi ISL dengan alasan kemanan,” ujarnya.
Lebih lanjut Agus juga menambahkan bahwa dirinya sudah mengikuti prosedur yakni mengirimkan surat perijinan keamanan, namun pertandingan tersebut ditolak. “Sebelumnya kami berharap agar pertandingan sepakbola kasta divisi utama antara Persija Jakarta Vs PSPS Pekanbaru dapat digelar distadion KS, dengan mengirimkan surat permohonan bantuan keamanan beberapa hari yang lalu. Namun dengan alasan keamanan pihak kepolisian terutama Polres Cilegon tidak mengijinkan,” katanya.
Erlan Satryana Hardi, pemerhati sepakbola dari cilegon mengatakan, dirinya berharap agar kejadian kerusuhan yang menewaskan supporter beberapa hari yang lalu, menjadi pelaran untuk seluruh insan pecinta sepakbola. “Imbas dari kerusuhan antara pertandingan sepakbola Persija Vs Persib beberapa hari yang lalu, ternyata nyampe juga ke Cilegon. Hal ini terbukti dengan batalnya pertandingan Persija Vs PSPS di stadion KS. Bayangkan orang lain yang berbuat, imbasnya ke kita kita juga. Untuk itu mari kita hilangkan aksi-aksi yang berlebihan dalam mendukung salah satu kesebelasan, karena yang rugi tentu kita juga,” Erlan berharap. (*)
Penulis:
H Sutanto
Menurut kapolres, pihaknya mendapat informasi bahwa Viking, suporter Persib Bandung akan melakukan sweeping terhadap suporter Persija yang terkenal dengan sebutan The Jack. Diketahui bahwa antara Viking dan The Jack sering kali terjadi tawuran. “Kami dapat informasi bahwa Viking, suporter Persib Bandung, akan melakukan sweeping terhadap suporter Persija, The Jack,” ujar Umar.
Rencana sweeping tersebut diduga sebagai aksi balasan atas insiden tewasnya tiga suporter sepak bola saat Persija menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno, beberapa hari yang lalu.
Pengelola stadion Krakatau Steel (KS) Cilegon Agus Effendi ketika dihubungi juga membenarkan pelarangan tersebut. “Benar, kami tidak boleh menyelenggarakan pertandingan lanjutan kompetisi divisi ISL dengan alasan kemanan,” ujarnya.
Lebih lanjut Agus juga menambahkan bahwa dirinya sudah mengikuti prosedur yakni mengirimkan surat perijinan keamanan, namun pertandingan tersebut ditolak. “Sebelumnya kami berharap agar pertandingan sepakbola kasta divisi utama antara Persija Jakarta Vs PSPS Pekanbaru dapat digelar distadion KS, dengan mengirimkan surat permohonan bantuan keamanan beberapa hari yang lalu. Namun dengan alasan keamanan pihak kepolisian terutama Polres Cilegon tidak mengijinkan,” katanya.
Erlan Satryana Hardi, pemerhati sepakbola dari cilegon mengatakan, dirinya berharap agar kejadian kerusuhan yang menewaskan supporter beberapa hari yang lalu, menjadi pelaran untuk seluruh insan pecinta sepakbola. “Imbas dari kerusuhan antara pertandingan sepakbola Persija Vs Persib beberapa hari yang lalu, ternyata nyampe juga ke Cilegon. Hal ini terbukti dengan batalnya pertandingan Persija Vs PSPS di stadion KS. Bayangkan orang lain yang berbuat, imbasnya ke kita kita juga. Untuk itu mari kita hilangkan aksi-aksi yang berlebihan dalam mendukung salah satu kesebelasan, karena yang rugi tentu kita juga,” Erlan berharap. (*)
Penulis:
H Sutanto
Sumber : B C O
Post by (abenk)
0 komentar:
Posting Komentar