Loading

I made this widget at MyFlashFetish.com.

English French German Spain Italian Dutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

     

Sabtu, 10 Maret 2012

Perkembangan Public Relations

Materi 1
Perkembangan Public Relations

ž By : siska
ž Feb, 09th 2012

Perkembangan PR
       Istilah Public Relations lahir di Amerika, disampaikan oleh Thomas Jefferson pada kongres X tahun 1807.  Tapi pada waktu itu dikaitkan dengan “foreign  relations” dari AS.

       Tahun 1882, pada sambutan hari sarjana di Yale Law School, istilah ini digunakan juga.
      Sambutan ini berjudul “The Public Relations and Duties of the Legal Proffesion”

       Seorang ahli PR Edward R Bernays, ketika berkunjung ke London tahun1966 menganggap bahwa dirinya layak disebut sebagai Bapak PR , karena telah mempopulerkan istilah ini dalam bukunya “Crystalizing Public Opinion,” yang terbit tahun 1923.
        Tapi sebagian besar orang menganggap, bahwa penemu Public Relations, adalah Ivy Ledbetter Lee, karena pada tahun 1921 ia sudah mulai secara reguler menerbitkan bulletin yang berjudul Public Relations di NewYork.

ž Kegiatannya dibidang PR dimulai tahun 1906 pada sebuah industri batubara di negara Paman Sam

ž Juga jasanya pada perusahaan perkeretaapian Pennsylvania Railroad, dengan duduk sebagai “executive assistant to the president”
ž Definisi PR
ž Menurut Glenn dan Denny Griswold, didalam bukunya Your Public Relations memberikan definisi sebagai berikut :
        “PR is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an organization with the public interest, and execute a program of action to earn public understanding and acceptance”

ž Menurut JH Wright, “Modern PR is a planned program of policies and conduct that will build public confidence and increasing understanding”
ž Bertrand Russel Canfiel menyatakan “Public Relations is  phylosophy of management which places the interest of people first in every decision and action.  It is expressed in policies interpreted to the public to secure understanding and obtain good will.”

ž Otto Lerbinger dalam bukunya “Information Influence & Communication”, mengutip pernyataan yang dikemukakan dalam Course in PR for Employees yang diterbitkan oleh NY Central Railroad system, bahwa : “They are the contacts you make everyday-on the job, and with your neighbour and friends.  There are the words you speak, the smile on your face.”


ž Menurut Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketting, PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.


ž Menurutt L Bernay, dalam bukunya Public Relations, PR mempunyai 3 arti, yaitu : (1) penerangan kepada publik, (2), persuasi ditujukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik, (3)upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga.
ž Menurut IPRA, PR adalah fungsi management dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dan mereka yang terkait atau mungkin dalam hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka.



ž Berdasarkan definisi definisi tadi, bisa disimpulkan PR dalam usahanya membentuk citra positif suatu organisasi/perusahaan menginginkan hasil sebagai berikut:

        a. Citra baik (good image)
        b. Itikad baik (good will)
        c.             Saling pengertian (mutual understanding)
        d. Saling mempercayai (mutual confidence)
        e. Saling menghargai (mutual appreciations)
        f. Toleransi (tolerance)
ž Menurut Melvin Sharpe, mengajukan lima prinsip proses harmonis dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dan publiknya.  Konsep tersebut terdiri dari :

      Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.
      Keterbukaan dan konsisten terhadap tindakan dan kepercayaan.
      Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan good will
      Komunikasi dua arah dilakukan secara kontinyu untuk mencegah alienasi (pengucilan) dan membangun hubungan.
      Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.

ž Kegiatan PR
ž Kegiatan Public Relations terbagi dua, yaitu Internal Public Relations dan external Public Relations

ž Internal Public Relations bertujuan untuk mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja (menurut Griswold)
        Hal ini dapat diciptakan dengan adanya two way communications.  Pola komunikasi yang bisa diterapkan adalah upward communication dan downward communication
ž External PR bertujuan untuk mengeratkan hubungan dengan orang orang diluar badan/instansi hingga terbentuklan opini publik yang favourable terhadap badan itu.

ž Penilaian external public terhadap suatu badan bukan hanya mengenai pelayanannya, kegiatannya, dan para anggotanya, tapi juga keseluruhan yang meliputi badan itu, misalnya gedungnya, fasilitasnya, kebersihannya.
ž Tugas yang harus dilaksanakan oleh PR external adalah (menurut Oemi Abdurrahman) :
      Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan.
      Memberi advise kepada pimpinan tentang perbaikan perbaikan yang ada kaitannya dengan PR
      Memberi penerangan yang obyektif dan terbuka terhadap pihak luar.
ž Publik dalam PR
ž Menurut Sholeh Soemirat, Publik dalam PR diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu :

      Publik Internal dan Publik eksternal
      Publik Tradisional dan publik masa depan
      Proponent, Opponent, dan uncommited
      Silent majority dan vocal minority


ž Publik Internal dan Publik Eksternal

        Internal publik yaitu publik yang berada didalam organisasi/perusahaan, seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan.
        Eksternal Publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan misalnya, pers, pemerintah, pelanggan, komunitas, dan pemasok
ž Publik Tradisional dan Publik Masa Depan
        yang termasuk publik tradisional adalah Pelanggan dan karyawan.
        Yang termasuk publik masa depan adalah pers, mahasiswa, konsumen potensial, pejabat pemerintah

ž Proponent, Opponent, dan uncommited           diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponent), ada yang memihak (proponent) dan ada yang tidak peduli (uncommited). Perusahaan perlu melihat publik yang berbeda beda ini, agar bisa melihat jernih permasalahan dan bagaimana pemecahannya.
       
ž Dilihat dari aktifitas publik dalam mengajukan complaint, atau dukungan terhadap perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal (aktif) dan pasif (silent)
        Publik penulis di surat kabar pada umumnya adalah vocal minority, yaitu yang aktif menyuarakan pendapat tapi minoritas jumlahnya.  Sementara para pembaca adalah silent majority, yaitu pasif dengan jumlah mayoritas.
ž Dalam diktat Public Relations, lembaga pendidikan PR, Interstudy School of PR, terdapat tujuh macam publik, yaitu :
      Masyarakat disekitarnya
      Karyawan Perusahaan
      Pers, Radio, Televisi
      Konsumen dan Pemasok
      Investor
      Distributor
      Opinion leader (pemuka pendapat)



SEKIAN


0 komentar:

Posting Komentar