POLSTRANAS
• POLITIK dan STRATEGI NASIONAL
• Pengertian Politik Nasional:
• > asas, haluan, kebijaksanaan, dan usaha negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan , dan pengendalian), serta penggunaan secara totalitas dari potensi nasional baik yang potensial maupun yang efektif untuk mencapai tujuan nasional melalui bangnas.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Politik Nasional:
a. Ideologi dan politik
kesatuan dan persatuan nasional yang menggambarkan kepribadian bangsa keyakinan atas kemampuan sendiri dan yang berdaulat serta berkesanggupan untuk menolong bangsa-bangsa yang masih dijajah guna mencapai kemerdekaannya.
b. Ekonomi
posisi silang Indonesia memiliki daya tarik yang kuat bagi negara-negara maju/industri untuk mendapatkan bahan mentah, untuk dijadikan pasar bagi industri serta sebagai tempat investasi modal.
c. Sosial budaya
memelihara kebhinnekatunggalikaan bangsa Indonesia dan harus selektif terhadap pengaruh kebudayaan barat agar jati diri bangsa Indonesia tidak hilang.
d. Pertahanan keamanan
manunggalnya ABRI-Rakyat adalah syarat mutlak dalam bangnas, bukan karena alasan historis, tetapi kemanunggalan ABRI dan Rakyat merupakan kekuatan bangsa yang tak terpisahkan .
• Pengertian Strategi Nasional
> “Tata cara” melaksanakan politik/kebijaksanaan nasional tersebut.
Agar Stranas itu dapatberjalan sesuai dengan politik/kebijaksanaan nasional terlebih dahulu harus dilakukan pemikiran strategi, yaitu melaksankan telaahan strategi, pemikiran strategi dengan pengertian berfikir secara intensif, ekstensif analisis, sintesis dan menyeluruh.
• Konsep Stranas adalah, produk suatu bangsa berdasarkan aspirasi dan pengalaman serta tujuan nasional yang hendak dicapai.
• Setiap bangsa mempunyai stranas sendiri yang senantiasa berbeda dengan stranas bangsa lain. Perbedaan itu terdapat pada jangkauan waktu, struktur, dan cara menyusunnya.
• Dengan menggunakan kebijaksanaan/politik nasional sebagai dasar, ditentukan langkah-langkah kearah formulasi atau perumusan stranas yang mencakup rangkaian analisis menurut urutan tertentu, untuk menentukan sasaran-sasaran dan cara bertindak yang perlu ditempuh.
• Analisis secara berurutan ini, meliputi perkiraan-perkiraan pada berbagai bidang kehidupan nasional dan internasional.
• Melalui perkiraan-perkiraan ini selalu dapat diidentifikasi adanya kesempatan-kesempatan baik yang tersedia maupun masalah-masalah yang perlu dihadapi dalam pencapaian tujuan nasional.
• Melalui perkiraan dapat pula dianalisis; kebijaksanaan apa yang sebaiknya ditempuh, dan tersedia atau tidaknya sumber-sumber kekuatan yang perlu digunakan bagi pemanfaatan kesempatan-kesempatan baik yang tersedia maupun untuk menghadapi masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul.
• Pemikiran strategi biasanya berkisar pada:
- pertama, mempelajari keadaan lingkungan
- kedua, pengembangan sasaran –sasaran alternatif dan cara bertindak yang perlu ditempuh.
• Mempelajari keadaan lingkungan mencakup:
>> analisis kekuatan dan kemampuan, penelaahan kecenderungan- kecenderungan serta mengidentifikasi kesempatan-kesempatan baik dan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kekuatan dan kecenderungan itu yang dapat mempengaruhi perkembangan bangsa.
• Setelah diidentifikasiadanya kekuatan-kekuatan, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kecenderungan dari kekuatan itu dalam jangkauan perencanaan strategik. Kecenderungan dapat diartikan sebagai gelagat umum “general tendency” atau arah “cource” yang ditempuh atau yang diperkirakan akan ditempuh oleh sesuatu kekuatan “force”.
• Selanjutnya adalah kesempatan-kesempatan “opportunities” dan masalah-masalah “problema” yang terdapat diantara tujuan nasional dan pencapaiannya.
• Kedua hal tersebut merupakan unsur-unsur bagi pengembangan dan pemilihan sasaran-sasaran nasional (national objectives).
• Sasaran merupakan pernyataan tentang apa yang perlu dicapai suatu unsur, badan atau organisasi dengan menggunakan cara, usaha, dan sumber-sumber yang tersedia. Sasaran terdapat pada setiap tingkat organisasi yang penentuannya mengikuti garis hierarki.
• Tujuan nasional merupakan suatu proses politik yang melibatkan semua unsur dan mengikutsertakan seluruh bangsa, dengan sasaran yang diletakkan dan menjadi tanggung jawab badan/organisasi pemerintah sebagai penentuan langkah-langkah ke arah pencapaian tujuan nasional. Dalam menentukan sasaran-sasaran diusahakan agar tidak terlalau terinci untuk memberikan fleksibilitas bagi penentuan cara bertindak yang perlu ditempuh untuk mencapainya.
• Setelah sasaran-sasaran ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan cara-cara bertindak yang perlu ditempuh dan bermanfaat dalam pencapaian sasaran.
• Pada umumnya dalam menentukan cara bertindak perlu diiringi dengan pertimbangan tentang kebutuhan dan penggunaan berbagai sumber dan sarana.
• Menentukan suatu cara bertindak untuk dilaksanakan di dalam negeri dalam banyak hal relatif lebih mudah daripada menentukan cara bertindak untuk dilaksanakan di luar negeri.
• Tujuan nasional (National Interest):
>> pernyataan kondisi untuk waktu yang akan datang yang sangat diinginkan oleh suatu bangsa yang terumus dalam pengertian kualitatif dengan batas-batas yang dapat diukur ke arah mana bangsa memusatkan segenap usahanya, melalui sejumlah sasaran nasional (national objectives).
• Sasaran nasional (National Objectives) merupakan bagian integral dari tujuan nasional:
>> suatu kondisi nyata yang hendak dicapai dengan melibatkan segenap usaha dan sumber kemampuan nasional yang tersedia pada saat sasaran nasional tersebut ditetapkan melalui kebijaksanaan nasional (National Policies) yang kemudian diwujudkan dengan cara melaksanakan sejumlah kegiatan nasional (National Commitment) secara berlanjut.
• Kebijaksanaan nasional :
>> rencana alokasi sumber kemampuan bangsa dan rincian langkah-langkah berurutan yang telah dikaitkan dengan tahapan waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran nasional bidang per bidang kehidupan.
• Pada hakikatnya sasaran nasional tersebut berdimensi bidang keamanan dan bidang kesejahteraan. Dua dimensi kondisional paradoksial yang akan selalu mengiringi tingkah laku manusia maupun dinamika masyarakat dalam mewujudkan setiap tujuannya.
• Untuk mencapai tujuan nasional, perlu dilakukan bangnas di segala aspek kehidupan bangsa dengan menggunakan totalitas potensi dan kekuatan nasional.
• Dalam bangnas tsb polstranas berfungsi sebagai “pedoman” yang memberikan arah atau haluan (pola umum) dan tata cara pelaksanaannya.
• Wujudnya adalah GBHN yang ditetapkan oleh MPR Indonesia.
• Landasan Polstranas adalah:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Wasantara
4. Tannas
• GBHN digantikan dengan Propenas (Program Pembangunan Nasional) yang merupakan platform program pemerintah yang terpilih. GBHN atau Propenas harus berpegang pada Pancasila, UUD 1945, Wasantara, dan Tannas.
• Sistem Perencanaan Strategi Nasional (SISRENSTRA) adalah perangkat untuk mengendalikan seluruh tingkat perencanaan dalam upaya mencapai sasaran nasional.
• Perencanaan strategi adalah perencanaan untuk menghadapi masa depan. Juga merupakan cara untuk mendapatkan alternatif strategi terbaik guna menghadapi ATHG yang mungkin timbul di samping untuk membangun kemampuan dan ketangguhan.
• Pada hakikatnya perencanaan sekurang-kurangnya ada 6 komponen, yaitu:
1. kondisi nyata saat ini
2. sasaran yang harus dicapai
3. faktor-faktor ketidakpastian
4. faktor ancaman
5. faktor keterbatasan sumber daya
6. bayangan masa depan yang diinginkan
Skema Perencanaan untuk Mewujudkan Masa Depan
Sistem faktor
Nilai eksternal
Orientasi bayangan memilih implementasi masa depan
Masa lalu/ masa alternatif program jadi masa
Kini/depan depan kini
sumber
Pengala- daya yg
man tersedia
• Proses Perencanaan 1
Lingkungan
analisis proyeksi strategi rencana
sumber daya
• Proses Perencanaan 2
Politik
Ekonomi proyeksi
Sosbud keunggulan masa depan
Hankam kelemahan
peluang strategi rencana
Penduduk ancaman
Wilayah problema pemecahan
Kekayaan problema
• Jenjang Perencanaan
RENCANA RENCANA RENCANA
JANGKA JANGKA JANGKA
PANJANG SEDANG PENDEK
(10-25 th) (5 th) (1 th)
Pola Umum Program Lima Program
Pembangunan Tahun Tahunan
Jangka Panjang
• Keterkaitan Wasantara-Tannas-Bangnas
TANNAS kondisi
PS (doktrin) T
Wasantara BANGNAS A
UUD (polstranas) N
45 TANNAS N TUJUAN
(metode) A NAS
S
Sifat-sifat gatra dalam tannas:
Ø Trigatra (gatra alamiah) bersifat statis dfan panca gatra (gatra sosial) bersifat dinamis.
Trigatra dipergunakan sebagai modal dasar untuk meningkatkan pancagatra
Gatra-gatra dalam sistem tannas dapat dibedakan secara teoritik, tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya
Kelemahan dalam satu gatra akan melemahkan gatra yang lain dan mempengaruhi pula keadaan keseluruhan.
Kunci tannas terletak pada kualitas sumberdaya manusia karena:
• Sumber daya manusia sebagai subjek dan objek dalam pembangunan nasional
• Manusia yang berkualitas dibutuhkan dalam pembangunan nasional untuk kejayaan bangsa dan negara
Beberapa dimensi paradoksial yang mengiringi tingkah laku manusia dan dinamika masyarakat dalam mencapai tujuan, yaitu:
• Kemudahan – kesulitan
• Kompromi – konflik
• Keseimbangan – tidak keseimbangan
• Kekuatan – kelemahan
• Kurang baik – lebih baik
post (abenk)
0 komentar:
Posting Komentar