Loading

I made this widget at MyFlashFetish.com.

English French German Spain Italian Dutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

     

Selasa, 21 Februari 2012

KUTIPAN

KUTIPAN

Tujuan membuat kutipan
Dalam penulisan-penulisan ilmiah, baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi, seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian.
Tetapi apa sebenarnya kutipan?
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.
                Jenis kutipan
Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya, kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Semua kutipan langsung harus dimasukkan dalam tanda kutip, sedangkan semua kutipan tak langsung tidak diapit oleh tanda kutip.
                Prinsip-prinsip mengutip
1.       Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya.
2.       Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan,entah dalam persoalan ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Misalnya, kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan singkat:[sic!]-kata sic! yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa yang terdapat dalam naskah aslinya.
Perhatikan contoh berikut:
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh”.

Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak;seharusnya makna. Namun dalam kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks aslinya.
3.       Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris kalimat.
Contoh

Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: ”. . . in primitive streken is. . .”
                Cara-cara mengutip
1.       Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, akan dimasukkan dalam teks dengan cara-cara berikut:
a.       Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks;
b.      Jarak antara baris dengan baris dua spasi;
c.       Kutipan itu diapit dengan tanda kutip;
d.      Sesudah kutipan itu selesai deberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Nomor urut penunjukkan mempunyai pertalian dengan nomor urut penunjukkan yang terdapat pada catatan kaki.
Misalnya:

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Guru tak dapat memperhatikan muridnya seorang demi seorang. Dalam seminar “The teaching of modern languages” oleh secretariat UNESCO di Nuwara Eliya, Sailan, pada bulan Agustus 1953 dikatakan: “Because of the very special nature of language, teaching us well on general educational grounds, it is vital that classes should be small”(hal 50). Untuk waktu yang . . .3
_____________________
3 Harimurti Kridalaksana Seminar Bahasa Indonesia 1968, (Ende, 1971), hal. 225 – 226
2.       Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka seluruh kutipan itu harus digarap sebagai berikut:
a.       Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
b.      Jarak antara bairis dengan baris kutipan satu spasi;
c.       Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
d.      Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;

Contoh mempergunakan tanda kutip
                       Misalnya salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan popular di prakatai dengan:
                       “Suatu fikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak effektif [sic!], serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini” (Asrul Sani 1959:7).

Contoh tidak mempergunakan tanda kutip
                       Misalnya salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan popular di prakatai dengan:
                       Suatu fikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak effektif [sic!], serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini. (Asrul Sani 1959:7).

3.       Kutipan tak langsung
Dalam kutipan tak langsung biasanya inti atau sari pendapat itu yang dikemukakan. Sebab  kutipan itu tidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung:
a.       Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;
b.      Jarak antar baris dua spasi;
c.       Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip;
d.      Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . .. . . . . . . . . . . .                  peertama-tama hatus dibedakan dahulu antara kata ‘aksen’ dan ‘tekanan’. Dalam tata istilah ilmu bahasa ‘aksen’ tidak sama dengan ‘tekanan’. Aksen lebih luas maknanya daripada tekanan. Tata aksen dalam suatu bahasa memperbedakan suku-suku kata dengan jalan titinada, kontur lagu, jangka bunyi, dan tekanan. Dengan perkataan lain, tekanan itu hanya satu bagian dari tata aksen, di samping unsur titinada, kontur dan jangka.21
. . . . . . . . . . . . . . . . . ..  ..  . .  .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pada catatan kaki dengan nomor urut penunjukkan 21 kita dapat membaca penjelasannya sebagai berikut:
_____________________
21 Hockett, op. cit. hal. 33 – 53; dan selanjutnya juga hockett, “A Manual of Phonology” Indiana University Publication in Anthropology and Linguistics, Memoir II, 1955; hal. 43 – 66.

4.       Tanggung jawab penulis
Sebuah kutipan hendaknya dibuat dengan penuh tanggung jawab. Dalam hubungan dengan persoalan tanggung jawab ini, harus diingat bahwa kutipan itu dapat dibuat sekurang-kurangnya untuk dua tujuan yang berlainan; pertama, kutipan dibuat untuk mengadakan sorotan, analisis, atau kritik. Kedua, kutipan dibuat untuk memperkuat sebuah uraian.

0 komentar:

Posting Komentar