Loading

I made this widget at MyFlashFetish.com.

English French German Spain Italian Dutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

     

Selasa, 21 Februari 2012

Persepsi Bersifat Dugaan

Persepsi Bersifat Dugaan




Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat pengindraan tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan.

Proses persepsi yang bersifat dugaan itu, memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan di perlukan untuk membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.

Persepsi bersifat evaluatif

Kebanyakan orang menjalani hari – hari mereka dengan perasaan bahwa apa yang mereka persepsi adalah nyata.

Tidak ada persepsi yang pernah objektif. Anda melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman masa lalu dan kepentingan anda.

Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan subjektif. Carl Rogers “Individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan menafsirkannya dan dengan demikian dunia perseptual ini, bagi individu tersebut, adalah realitas. Menurut Rogers kita tidak bereaksi terhadap realitas mutlak melainkan terhadap persepsi kita mengenai realitas tersebut.

Persepsi bersifat kontekstual

Rangsangan dari luar harus di organisasikan. Dari semua pengaruh dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Ketika melihat seseorang, suatu objek atau kejadian, konteks rangsangan sangat mempengaruhi stukutur kognitif, pengharapan dan oleh karenanya juga persepsi kita.

“prinsip pertama : Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan”.

“Prinsip kedua : Kita cenderung mempresepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya.

Persepsi dan budaya

Persepsi itu terikat oleh budaya (culture bound). Bagaimana kita memaknai pesan, objek, atau lingkungan bergabtung sistem nilai yang kita anut.

Larry a. Samovar dan Richard E. Porter. Mengemukakan enam unsur budaya yang secara langsung mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. Yakni :

·         Kepercayaaan (beliefs), nilai (values), dan sikap (attitudes)

·         Pandangan dunia (worldview)

·         Organisasi sosial (social organization)

·         Tabiat manusia (human nature)

·         Orientasi kegiatan (activity organitation)

·         Persepsi tentang diri dan orang lain (perception of self and others)

Kepercayaan nilai dan sikap

Kepercayaan adalah anggapan subjektif bahwa suatu objek atau peristiwa punya cirti atau nilai tertentu, dengan atau tanpa bukti

Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan kita mencakup : kegunaan, kebaikan, estetika dan kepuasan. Nilai biasanya bersumber dari isu filosofis yang lebih besar yang merupakan bagian dari  lingkungan budaya, karena itu nilai bersifat stabil dan sulit berubah.

Pandangan dunia

Pandangan dunia adalah orientasi budaya terhadap Tuhan, kehidupan, kematian, alam semesta, kebenaran, materi(kekayaan),  dan isu-isu filosofis lainnya yang berkaitan dengan kehidupan,. Pandangan dunia mencakup agama dan ideologi. Berbagai agama dunia punya konsep ketuhana dan kenabianyang berbeda. Ideologi-ideologi berbeda juga punya konsep berbeda mengenai hubungan antar manusia. Jelas, pandangan dunia merupakan unsur penting yang mempengaruhi persepsi seseorang ketika berkomunikasi dengan orang lain, khususnya yang berbeda budaya.

Organisasi Sosial

Sebagai anggota kelompok, peran kita dalam kelompok tersebut, apakah sebagai pemimpin atau anggota biasa, norma – norma kelompok yang kita anut, dan reputasi kelompok tersebut, mempengaruhi persepsi kita terhadap kelompok lain dan komunikasi kita dengsn mereka.

Tabiat manusia

Pandangan kita tentang siapa kita, bagaimana sifat dan watak kita, juga mempengaruhi cara kita mempersepsi lingkungan fisik dan sosial kita,

Orientasi manusia mengenai hubungan manusia dengan alam juga mempengaruhi persepsi mereka dalam memperlakukan alam.

Orientasi Kegiatan

Aspek lain yang mempengaruhi persepsi kita adalah pandangan kita tentang aktivitas. Orientasi ini paling di anggap baik sebagai suatu rentang : dari Being(siapa seseorang) hingga Doing(apa yang dilakukan seseorang). Dalam suatu budaya mungkin terdapat kecendrungan ini, namun salah satu biasanya dominan.

Persepsi Diri Terhadap Orang Lain

Masyarakat timur pada umumnya adalah masyarakat kolektivitis. Dalam budaya kolektivitis, diri (self) tidak bersifat unik atau otonom, melainkan lebur dalam kelompok(keluarga, klan, kelompok kerja, suku, budaya, bangsa, dsb), sementara diri dalam budaya individualis (barat) bersifat otonom. Akan tetapi suatu budaya sebenarnya dapat saja memiliki kecendrungan individualis atau kolektivis, hanya ssaja, seperti orientasi kegiatan, salah satu biasanya lebih menonjol.

KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI

1.       Kesalahan Atribusi

2.       Efrk Hallo

3.       Stereotip

4.       Prasangka

5.       Gegar Budaya

0 komentar:

Posting Komentar